Rabu, 03 Juli 2013

FACEBOOK SEBAGAI METODE PENDEKATAN PEMBELAJARAN

       Akhir-akhir ini pendidikan di Indonesia mendapat sorotan yang cukup tajam di masyarakat, hal ini dikarenakan rendahnya mutu pendidikan mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pemerintah menyikapi hal tersebut  dengan mengadakan perombakan diberbagai bidang diantaranya ditetapkannya standar kelulusan, peningkatan kompetensi pendidik, sampai yang terbaru diterapkannya kurikulum 2013.
       Lepas dari semua itu, pendidikan memang merupakan tugas bersama, antara masyarakat, pemerintah, dan guru merupakan salah satu elemen diantaranya. Namun harus diakui bahwa peran guru cukup vital karena merekalah yang bersentuhan langsung dengan siswa. Sosok guru diharapkan mampu berperan tidak hanya menyampaikan materi namun juga mendekati siswa dari sisi psikologis.
       Keterkaitan emosi (rasa happy) dengan penerimaan stimulus erat kaitannya dengan kerja otak, yaitu pembentukan koneksi synaps. Semakin banyak koneksi yang terbentuk maka informasi di otak akan semakin banyak. Pembelajaran dapat berjalan dengan baik ketika siswa memiliki sikap positif dan merasa aman secara emosional (Schunk, 2012 ; 93).  Dalam kaitannya dengan hal itu guru perlu mengembangkan metode-metode pendekatan pembelajaran yang asyik dan menyenangkan. Sehingga siswa tidak merasa ada jarak dengan guru, menganggap guru adalah partner, teman diskusi, dan teman curhat (mungkin ?).
       Akhir-akhir ini Internet di Indonesia sudah menyentuh hampir semua lapisan masyarakat. Di toko yang menjual handphone misalnya, hampir semua HP sudah dilengkapi dengan fasilitas Internet, utamanya facebook.  Guru bisa memanfaatkan media jejaring social ini untuk mendekati siswa, berdiskusi, merangkum materi, mengerjakan tugas, dll. Siswa diarahkan menggunakan fb ini untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, tidak hanya narsis dengan up date status.
       Artikel “Pembelajaran Asyik Sambil Facebook-an” menjadi semacam alternative pilihan pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mendekati sisi psikologis siswa. Karena popularitas facebook yang sedemikian besar (hampir 90% siswa memilki akun di FB), hal ini dapat dimanfaatkan oleh guru. Namun perlu ditekankan bahwa jejaring sosial ini hanya bagian dari pembelajaran, bukan menggantikan peran guru. Seorang guru harus tetap hadir dihadapan siswa memberikan pembelajaran secara langsung. Tujuan utama penggunaan jejaring sosial ini adalah didapatkannya  informasi (feedback) dari siswa, sehingga guru tahu sampai dimana materi tersebut telah diserap oleh siswa.

Esti Widiawati
Guru SMP N 1 Klambu

2 komentar:

  1. di Jpg, sampai SMA anak di sklh tidak boleh bawa HP artinya sklh tetap pembelajaran yang terbaik dan di univ. dosen menerangkan dan ditaruh di fc spy siswa yang tidak bisa hadir bisa melihat di fc

    BalasHapus
    Balasan
    1. SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259

      Hapus