Rabu, 24 Agustus 2011

Peristiwa Serangan 11 September, Dalangnya Pemerintah AS Sendiri?

Sekitar 1.200 orang berkumpul di sebuah hotel di Los Angeles sepanjang
akhir pekan kemarin. Mereka mengenakan T-Shirt bertuliskan 'What Really
Happened?' sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk peristiwa 11
September. Mereka adalah kelompok yang tidak percaya keterangan versi
pemerintah AS tentang peristiwa Black September itu.
 
Penyelenggara acara pertemuan itu mengatakan, pertemuan akhir pekan
kemarin merupakan pertemuan terbesar mereka yang kebanyakan meyakini
teori konspirasi dalam melihat serangan 11 September di New York dan
Washington. Sebagian mereka meyakini adanya kelalaian aparat pemerintah
dan yang terburuk adalah sebagian meyakini bahwa peristiwa itu 
merupakan
upaya pemerintah AS untuk mengobarkan perang dunia.
 
Mereka yang hadir dalam pertemuan itu berasal dari berbagai kalangan,
mulai dari ahli fisika, ahli filsafat dan pakar terorisme yang secara
terbuka mencela keterangan versi pemerintah tentang peristiwa 11
September. Dalam pertemuan tersebut, diputar DVD berjudul '9/11; The
Great Illusion.'
 
Alex Jones, seorang pembawa acara talk-show radio dalam keterangan pers
mengatakan,"Banyak orang-orang terkemuka yang sangat dihormati telah
mengatakan bahwa banyak bukti-bukti menunjukkan bahwa 11 September
adalah pekerjaan orang dalam. Ada banyak petunjuk di mana orang harus
disadarkan tentang hal ini."
 
Jones bahkan mengatakan bahwa Presiden Bush harus dikenai impeachment
dan menuding media-media mainstream lambat dalam meng-cover makin
meningkatnya sikap skeptis terhadap peristiwa 11 September.
 
Pertemuan yang bertema '9/11dan Agenda Neo-Con' ini berlangsung dua
hari, diisi dengan sejumlah presentasi pemutaran video dan pemaparan
oleh beberapa kelompok, termasuk kelompok Scholars for 9/11 Truth,
Infowars.com dan pemaparan dari aktor Charlie Sheen.
 
Kebanyakan peserta pertemuan meyakini bahwa militer AS 'meninggalkan
tempat' pada hari serangan terjadi. Mereka juga meyakini bahwa para
pembajak pesawat dilatih di basis-basis militer AS dan diyakini menara
kembar World Trade Center runtuh karena ledakan yang dikontrol dan 
sudah
disiapkan sebelum gedung itu dihantam oleh pesawat yang dibajak.
 
Alasan-alasan yang mengemuka mengapa hal itu dilakukan oleh AS sendiri,
juga beragam. Beberapa alasan menyebutkan hal itu dilakukan AS untuk
kepentingan militer dan para konglomerat bisnis perminyakan AS. Alasan
lainnya mengatakan, AS merancang serangan 11 September sebagai bagian
dari rencana revolusi mereka untuk menciptakan tata dunia baru di bawah
kepemimpinan AS.
 
Oleh sejumlah kritikus teori-teori yang hanya muncul di media-media
terbatas baik internet, talk-show radio dan pers-pers alternatif ini,
dicemooh, dianggap liar dan berlebihan. Namun polling pendapat yang
dilakukan Zogby pada tahun 2004 mengindikasikan bahwa 49 persen mereka
yang tinggal di New York meyakini bahwa para pemimpin AS sebenarnya
sudah mengetahui rencana serangan itu dan gagal melakukan tindak
pencegahan.
 
Komisi penyelidik resmi peristiwa 9/11 yang dibentuk pada tahun 2002
menuding aparat intelejen pemerintah sudah gagal mencegah terjadinya
serangan yang menewaskan hampir 3.000 orang itu.
 
Hasil investigasi setebal 10.000 halaman yang dilakukan National
Institut of Standards and Technology menyebutkan bahwa bahan bakar
pesawat jet telah menyebabkan kebakaran yang melemahkan struktur menara
kembar sehingga kedua menara itu rubuh.
 
Aktor Charlie Sheen pada bulan Maret dalam sejumlah wawancaranya
berhasil memprovokasi lewat media agar dilakukan penyelidikan 
independen
atas peristiwa Black September.
 
Webster Tarpley, pengarang' buku 911 Synthetic Terror; Made in USA'
mengatakan, serangan-serangan yang terjadi pada hari itu merupakan
contoh dari aksi terorisme yang didanai pemerintah, didisain oleh
elemen-elemen CIA untuk 'memulai perang peradaban' lewat cara
mengibarkan bendera terorisme.
 
Tarpley bahkan mengatakan, Washington sudah 'dicengkeram oleh para
pengidap sakit jiwa yang doyan perang' dan telah menggunakan isu
terorisme sebagai alasan untuk mengembalikan AS sebagai 'polisi' dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar