PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas guna
memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada
kelas tertentu. Namun tidak semua kelas
dilakukan PTK, hanya kelas kelas tertentu, misal kelas yang
dianggap bermasalah, atau poses belajar mengajar kelas tersebut tidak optimal
atau yang lainnya. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada beberapa unsur
yang terkandung di dalamnya yang sangat khas yaitu :
- PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru/pengajar, apabila dalam kelas tersebut terdapat masalah
- PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilakukan bahwa memang benar masalah yang di hadapi oleh guru pada kelas tersebut
- PTK memang harus diadakan karena masih banyak proses pembelajaran yang harus dimaksimalkan oleh pendidik/guru.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang
sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran di kelas apabila diimplementasikan
dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang
terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi
dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan
bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi
dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat
keberhasilannya sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan.
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini karena PTK bertolak dari
adanya permasalahan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tanpa
adanya permasalahan, langkah-langkah berikutrnya tidak akan bisa direncanakan
dan PTK tidak dapat dilakukan. Setelah menyadari adanya masalah, guru
memikirkan cara untuk memecahkannya dalam rangka peningkatan kualitas
pembelajaran yang dikelolanya.Berdasarkan hal tersebut ,tahapan ini sangat
penting dilakukan sebagai modal dasar untuk perbaikan kinerja guru dalam
pembelajaran.
Ketrampilan mengidentifikasi masalah merupakan langkah
pertama PTK yang akan dilakukan. Hal ini dapat dilakukan pada saat
merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam refleksi diingat kembali
kejadian atau hal-hal yang membuat guru tidak puas. Masalah yang merupakan
kesenjangan antara yang diharapkan dan kenyataan, jadi dapat berupa situasi
yang tidak memuaskan.
Contoh daftar masalah dalam pembelajaran
Contoh daftar masalah dalam pembelajaran
- Masalah Praktik Pembelajaran
- Kesulitan guru dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan KD yang akan dipelajari
- Kesulitan guru dalam mengoptimalkan kerja kelompok siswa.
- Kesulitan siswa dalam membangun atau menemukan konsep sendiri
- Kesulitan guru dalam mengembangkan LKS untuk mengembangkan ketrampilan berpikir siswa.
- Kesulitan guru dalam mengembangkan materi menjadi bahan ajar.
- Kesulitan guru dalam memilih metode yang sesuai dengan KD
- Guru kurang memberdayakan media pembelajaran yang ada .
- Siswa kurang berani mengungkapkan pendapat
- Siswa tidak mau tampil di depan kelas.
- Motivasi siswa untuk belajar IPA rendah
- Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
- Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.
Banyak sekali masalah yang ditemukan dalam proses
pembelajaran di sekolah. Tentu para guru diminta untuk mencari solusi dari
masalah-masalah itu. Untuk mencari solusi dari masalah itu diperlukan sebuah
penelitian. Dari sinilah dimulai sebuah penelitian yang dimulai dari melihat,
membaca, menulis, meneliti dan melaporkannya dalam bentuk laporan PTK. Karena
itu guru dituntut untuk mampu membuat proposal PTK-nya sendiri guna memecahkan
masalah yang ada dalam proses pembelajarannya. Dalam membuat proposal PTK
biasanya para guru mengacu kepada format PTK dari Depdiknas yang terdiri dari :
A.
JUDUL PENELITIAN
Setelah kita membahas bagaimana cara menemukan
masalah, langkah selanjutnya adalah membuat Judul Penelitian. Dalam membuat
judul penelitian, beberapa hal yang harus diketahui adalah judul itu harus:
- Komunikatif, mudah dipahami maksudnya oleh pembaca
- Memuat variabel penelitian
- Menjawab apa yang ingin ditingkatkan
- Cara/upaya apa untuk meningkatkannya.
- Sasaran dan Lokasi tercermin dalam judul
- Banyak kata sekitar 15-20 kata
Judul penelitian hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup jelas mewakili
gambaran tentang masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk
menyelesaikan atau sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi. Alasan
pemilihan judul juga harus:
- Menarik minat
- Layak diteliti
- Bermanfaat bagi masyarakat, dll.
Contoh judul penelitian Tindakan kelas antara lain :
- Inovasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar (IPAS) Pokok Bahasan Kimia Lingkungan Melalui Pembuatan Film tentang Pencemaran Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak 1 SMK Negeri 8 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007 (Oleh : Ardan Sirodjuddin, S.Pd.)
- Pembelajaran Berbasis Project Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari Tahun Pelajaran 2007/2008 (Oleh : Dra. Sri Wahyuni Dwiyanti M.Pd).
- Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas III IPS SMA Negeri 1 Randublatung Pada Semester I Tahun Pelajaran 2004/2005. (Oleh : Juremi)
- Penggunaan “Dakon Elektron” Dalam meningkatkan Keefektifan Proses Pembelajaran IPA Kelas I Kecantikan Kulit Pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2004/2005 SMK Negeri 1 Tegal (Oleh : Ibnu Hajar Dewantoro).
B. PENDAHULUAN
Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan
pendidikan dan pembelajaran. Dalam pendahuluan harus dikemukakan:
1. Latar
belakang masalah secara jelas dan sistematis, yang meliputi:
- Uraian tentang kedudukan mata pelajaran dalam kurikulum (semester, mata pelajaran yang ditunjang dan mata pelajaran penunjang);
- Gambaran umum isi mata pelajaran tsb termasuk pembagian waktunya (lampirkan Analisis Instruksional, RPP, Silabus dari mata pelajaran yang bersangkutan);
- Metode pembelajaran yang digunakan saat ini.
2. Masalah yang
dihadapi guru ditinjau dari hasil belajar yang dicapai siswa selama proses
pembelajaran.
Kriteria
masalah yang dapat dibuat PTK adalah :
- Masalah di sekolah/di kelas
- Layak diteliti dan terjangkau PTK
- Perlu ada: identifikasi masalah; analisis masalah.
- Rumusan masalah: singkat; jelas; operasional.
- Bukan permasalahan individual siswa, tetapi masalah kelas;
C. PERUMUSAN
MASALAH
Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan
penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi,
dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya
menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan
diambil dan hasil positif yang diantisipasi.
Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti
merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan mendesak
untuk dipecahkan. Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya,
selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab dari masalah
tersebut.
Pada perumusan
masalah perlu diperhatikan :
·
Substansi:
Perlu mempertimbangkan bobot dan manfaat tindakan yang dipilih untuk
meningkatkan dan/atau memperbaiki pembelajaran
·
Orisinalitas (tindakan):
Perlu mempertimbangkan belum pernah tidaknya tindakan dilakukan guru
sebelumnya
Formulasi: dirumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, lugas
menyatakan secara eksplisit dan spesifik apa yang dipermasalahkannya, dan
tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut
·
Teknis:
Mempertimbangkan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, seperti
kemampuan metodologi penelitian, penguasan materi ajar, teori, strategi dan
metodologi pembelajaran, kemampuan menyediakan fasilitas (dana, waktu, dan
tenaga).
Contoh
perumusan masalah :
1. Apakah pembelajaran berbasis project dapat
meningkatkan prestasi belajar geografi khusus kompetensi dasar keterampilan
dasar peta dan pemetaan pada siswa kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari
tahun 2007/2008 ?
2. Apakah pembelajaran berbasis project dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada kompetensi dasar
keterampilan dasar peta dan pemetaan kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari
tahun 2007/2008 ?
3. Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan kualitas proses belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?
4. Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?
D. TUJUAN
PENELITIAN
Kemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin
dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan
khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak keberhasilannya.
E.
KONTRIBUSI/MANFAAT PENELITIAN
Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas
pendidikan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru,
maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari
penelitian ini.
F. KAJIAN/TINJAUAN
PUSTAKA
Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang
menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan
teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang
dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan
dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini
digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan
dalam penelitian. Pada bagian akhir dikemukakan hipotesis tindakan yang
menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.
Tata cara perujukan pustaka/artikel
dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun diantara tanda kurung. Jika
ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua
penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan
dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan
dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah
nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama koran.
Contoh:
Soebronto
(1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan kemajuan belajar”.
Kesimpulan
dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123)
Jika
ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…..’).
Kesimpulan
dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur
tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
G.
PROSEDUR PENELITIAN
Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan
dilakukan. Kemukakan obyek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas.
Prosedur hendaknya dirinci dari
perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau
siklis. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan tingkat
keberhasilan yang dicapai dalam satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya.
Jumlah siklus disyaratkan lebih dari dua siklus.
H. JADWAL
PENELITIAN
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi
kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam
bentuk bar chart. Contohnya, jadwal kegiatan penelitian disusun selama 10
bulan.
I. PERSONALIA
PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian maksimal 3 orang. Uraikan
peran dan jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian
yang dilakukan. Rincilah nama peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga
tempat tugas, sama seperti pada Lembar Pengesahan. Tuliskan bidang ilmu
(Jurusan) dari Ketua Peneliti dan kajian masalah yang diteliti. Bidang
penelitian yang diteliti sebaiknya relevan dengan disiplin ilmu guru, misalnya
guru matematika tidak membahas pembelajaran yang ada di pelajaran Biologi.
Begitupun sebaliknya. Terkecuali penelitian yang ditekuninya masih ada
hubungannya dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Contohnya pembuatan media
pembelajaran.
J. DAFTAR
PUSTAKA (SEMENTARA)
- a) Rujukan Dari Buku
Tahun penerbitan ditulis
setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf
miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubungan. Tempat
penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:)
Contoh:
Strunk, W. Jr. & White, E.B. 1979. The
Element of Style (3rd ed.). New York: Macmillan.
- b) Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya)
Contoh:
Amunuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian
Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang
dan YA3.
- c) Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga.
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal
dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama
penerbit.
Contoh:
Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasioanl, 1990.
Jakarta: PT. Armas Duta Jaya.
- d) Rujukan Dari Internet Berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan
cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak
miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (on line), dan diakhiri dengan
alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses,
diantara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcoeck,
S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A
Survey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm Before the Storm,
(Online), (http://journal.ecs.saton.ac.uk/survey/ Survey.html,
diakses 12 Juni 1996).
Ditulis oleh : Esti W Mulyanto
Sumber: http://id.shvoong.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar