MEMPERLUAS KALIMAT
Pada hakikatnya kalimat dasar itu merupakan dasar bagi pembentukan kalimat luas. Ada dua cara untuk memperluas suatu kalimat dasar sederhana yaitu penambahan gatra keterangan dan penambahan sebuah klausa atau lebih.
Beberapa Gatra Keterangan yang dapat digunakan untuk memperluas kalimat dasar antara lain :
- Gatra keterangan tempat : di mana, ke mana, dari mana
- Gatra keterangan waktu : kapan, bila mana
- Gatra keterangan peserta : dengan/bersama siapa
- Gatra keterangan penerima : untuk siapa
- Gatra keterangan pelaku : oleh siapa
- Gatra keterangan alat : dengan apa
- Gatra keterangan sebab : mengapa, kenapa
- Gatra keterangan cara : bagaimana
- Gatra keterangan tujuan : untuk apa
Jenis-jenis kata penghubung yang dapat digunakan dalam kalimat majemuk antara lain:
a. Kata penghubung untuk kalimat majemuk setara:
- kata penghubung penjumlahan : dan, serta, baik ...maupun
- kata penghubung pelawanan : tetapi
- kata penghubung pemilihan : atau
- kata penghubung waktu : ketika, sebelum, setelah, sampai
- kata penghubung syarat : seandainya, andaikata
- kata penghubung tujuan : agar, supaya
- kata penghubung perbandingan : seperti, bagaikan, daripada
- kata penghubung penyebaban : sebab, karena
- kata penghubung akibat : sehingga, maka
- kata penghubung cara : dengan
- kata penghubung penjelasan : bahwa
MEMBETULKAN KALIMAT
Kalimat dikatakan efektif apabila kalimat tersebut sanggup menciptakan daya khayal dalam diri pembaca atau pendengar seperti atau sekurang-kurangnya mendekati apa yang dibayangkan oleh pengarang. (Keraf 2001).
Untuk dapat membetulkan sesuatu kita harus mengetahui dengan tepat letak kesalahannya terlebih dahulu. Tanpa mengetahui letak kesalahannya, suatu pembetulan mungkin justru menyebabkan kesalahan atau kerusakan yang lebih parah dari sebelumnya. Demikian pula yang terjadi dalam pembetulan kesalahan kalimat.
1. Pemakaian Kata Depan Yang Tidak Tepat
Pemakaian kata depan yang tidak tepat dalam kalimat dapat mengakibatkan kalimat yang bersangkutan menjadi rancu. Kalimat yang rancu adalah kalimat yang rusak, atau kacau.
2. Kalimat dengan obyek berkata depan
Kesalahan pemakaian kata depan selain juga sering ditemui pada gatra obyek. Kesalahan yang sering terjadi adalah penempatan kata depan yang tidak tepat.
3. Kalimat pemilik berkata depan
Kesalahan pemakaian kata depan yang lain ditemui pada konstruksi frasa: termilik+pemilik. Secara berlebihan sering ditemui adanya kecenderungan mengeksplisitkan hubungan antara termilik dengan pemilik dengan memakai kata depan dari atau daripada.
4. Penghilangan kata depan
Tidak jarang kesalahan terjadi justru karena kata depannya dihilangkan.
5. Pemakaian bentuk yang mubazir
6. Penghilangan Afiks
Dalam perbincangan orang cenderung menggunakan bahasa secara tidak lengkap. Ketidaklengkapan itu misalnya karen aadanya penghilangan unsur-unsur tertentu. Salah satu unsur yang sering dihilangkan adalah afiks. Afiks yang sering dihilangkan adalah ber- dan men-.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar