Sabtu, 29 September 2012

KAPUR, JADUL ?



    Ketika pertama kali bekerja sebagai guru saya tidak pernah memperhatikan bahwa papan tulis yang saya gunakan untuk mengajar berwarna hitam (black board) dengan alat tulisnya adalah kapur. Saat  itu menurut saya itu adalah hal yang biasa karena ketika saya sekolah juga menggunakan kapur tulis, hanya pada saat kuliah saja para dosen menggunakan papan tulis berwarna putih (white board). Hingga sekitar tahun 2007 ada semacam proyek dari sekolah tempat saya mengajar dan semua papan tulis yang berwarna hitam itu diganti dengan papan tulis berwarna putih dengan alat tulisnya spidol. Secara pribadi saya tidak terlalu terganggu dengan perubahan ini karena bagi saya itu hanya salah satu sarana pembelajaran. Hanya saja memang terkesan lebih bersih, tidak menguras tenaga (menulis dengan kapur lebih membutuhkan tenaga daripada dengan spidol), dan keren, meskipun harga spidol lebih mahal daripada kapur.
     Sekian waktu saya perhatikan dinegara-negara maju seperti Jepang, AS, bahkan Finlandia sampai sekarang masih menggunakan kapur dengan papan tulis yang berwarna hijau (meskipun namanya tetap black board) sebagai sarana pembelajaran. Saya mulai terusik dengan hal ini, mengapa dinegara yang saya tahu memiliki sistem pembelajaran yang bagus masih menggunakan kapur ?
     Hal pertama yang saya temukan adalah ternyata kapur yang dianggap kotor dan berdebu, juga dianggap dapat membahayakan kesehatan justru lebih aman dibandingkan dengan spidol. Alasannya bahan dasar kapur tulis tidaklah beracun karena berasal dari kalsium karbonat, yaitu bentuk olahan dari batu kapur alam. Memang untuk beberapa orang yang menderita asma atau masalah pernapasan seperti batuk, debu dari kapur tulis bisa menjadi alergen atau pemicu kambuhnya penyakit, yang ditandai dengan gejala batuk, sesak dada dan sesak napas. Namun karena partikel kapur tulis yang tergolong besar (sehingga masih terlihat beterbangan di ruangan) akan tersaring oleh filter pertama pada sistem pernapasan manusia, yaitu bulu hidung.

      Sedangkan spidol yang dianggap bersih, tak berdebu dan aman ternyata mengandung bahan kimia yang disebut xylene, yaitu bahan kimia inilah yang menimbulkan aroma khas pada spidol dan juga banyak digunakan pada cat, thinner dan pernis. Xylene adalah bahan kimia beracun merupakan salah satu dari 30 bahan kimia yang diproduksi di Amerika Serikat. Bahaya yang diakibatkan oleh penggunaan spidol ternyata lebih besar daripada kapur karena partikelnya yang kecil paling mungkin memasuki tubuh ketika dihirup. Menghirup racun dalam spidol dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Bahan kimia ini dapat menimbulkan gejala inhalasi mirip ketika orang menggunakan obat penenang atau alkohol, yang efeknya bisa bertahan hingga 15 sampai 45 menit. Dari hasil studi, efek jangka pendek dari xylene bisa mengganggu pernapasan, pusing, sakit kepala dan kehilangan memori jangka pendek. Sedangkan efek jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kerusakan hati, ginjal dan sistem saraf pusat. Beberapa merek spidol juga mengandung propyl alcohol yang tidak terlalu beracun tetapi dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan. Selain mempunyai efek ada pernafasan, spidol juga berbahaya jika terkena kulit. Berdasarkan penelitian pelarut berbasis tinta dapat diserap dengan cukup mudah melalui kulit dan masuk ke aliran darah, dimana bahan kimia tersebut dapat menjadi racun di otak dan hati. Dalam konsentrasi yang cukup tinggi, bahan kimia tersebut juga bisa meningkatkan risiko kanker jika sering digunakan.
     Pertanyaan berikutnya yang juga menarik saya adalah mengapa papan tulisnya berwarna hijau ? seingat saya sekolah-sekolah di Indonesia yang masih menggunakan kapur menuliskannya di papan tulis berwarna hitam (black board). Dalam sebuah artikel disebutkan bahwa nuansa terkendali papan tulis berwarna hijau yang digunakan untuk memberikan siswa perasaan bahwa mereka sedang dibawa dengan aman dari satu tempat ke tempat lain dalam proses pembelajaran, meredakan ketegangan dan stres akibat proses pembelajaran yang cukup lama. Di Finland alasan penggunaan papan tulis berwarna hijau adalah : Green, however, creates an atmosphere of emotional balance. Sehingga untuk menghilangkan stres dan memberikan pikiran peserta didik tingkat konsentrasi yang lebih baik dan untuk meningkatkan memori, Anda atau kita sebagai seorang guru hiaslah kantor atau ruang belajar dalam nuansa lembut dengan sedikit goresan warna hijau atau biru.

     Warna hijau ternyata merupakan warna yang cukup istimewa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Hijau adalah warna dasar yg serupa dengan warna daun. Warna ini adalah gabungan warna biru dan kuning dalam spektrum atau warna mengandung atau memperlihatkan warna yg serupa warna daun. Definisi lain juga diterangkan di Wikipedia Bahasa Indonesia, Hijau merupakan salah satu dari tiga warna primer additif selain merah dan biru, dan merupakan komplemen dari magenta. Hijau menyejukan, dan warna yang banyak dijumpai pada daun-daun ini bermanfaat untuk mengurangi stres. Hijau adalah jenis warna antara kuning dan cyan.

     Dalam ilmu fisika, hijau adalah salah satu dari 7 warna pokok gelombang elektromagnetik, yakni Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu. Cahaya nampak adalah spektrum gelombang elektromagnetik yang mampu dikenali oleh indera pencitraan manusia. Urutan panjang gelombang Cahaya Nampak adalah setelah Inframerah dan sebelum Ultraviolet. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin merah suatu warna adalah semakin kecil panjang gelombangnya. Kebalikannya, gelombang akan makin panjang jika semakin berwarna ungu (violet). Dari ketujuh spektrum warna tersebut, yakni Mejikuhibiniu, warna yang terletak di spektrum tengah-tengah (medium) adalah warna ke-4, yaitu warna hijau. Kemungkinan besar, dikarenakan panjang gelombang warna hijau adalah yang paling tengah (seimbang, tidak terlalu panjang, juga tidak terlalu pendek), warna tersebut memudahkan mata untuk melihat dan sangat sesuai dengan panca indera penglihatan kita sehinga tidak memerlukan tenaga ekstra untuk melihat.

     Sebagai tambahan di AS pergeseran penggunaan warna putih dalam dunia medis telah dilakukan secara besar-besaran, Dalam ruang operasi sebuah rumah sakit di Los Angels, warna hijau adalah paling dominan. Bahkan overall dikenakan oleh dokter dan perawat. Hijau telah menggantikan putih lebih klinis, karena telah ditemukan untuk lebih menenangkan pasien. Alasan yang rasional dari pergeseran penggunaan pakaian warna putih ke warna hijau adalah warna putih juga melawan sakit kepala, gangguan penglihatan dan kehilangan konsentrasi antara ahli bedah dan asisten medis mereka.

     Di Islam sendiri warna hijau merupakan warna yang paling disukai Rasul dan banyak ayat dalam Al Qur’an maupun hadist  yang menyebut-nyebut warna hijau, misalnya :
  •  Annas bin Malik mengatakan, "Warna yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah hijau"
  • Ibnu Hajjar dalam Tanbih Al Akhbar mengatakan: "Pada hari raya kami disuruh memakai pakaian berwarna hijau karena warna hijau lebih utama. Adapun warna hijau adalah afdhal daripada warna lainnya sesudah putih."
  • Dunia ini cantik dan hijau. Sesungguhnya Allah menjadikan kamu kholifah dan Allah mengamati apa yang kamu lakukan, karena itu jauhilah godaan wanita dan dunia. Sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa bani Israil adalah godaan kaum wanita. (HR. Ahmad)
  • Para syuhada di lembah (tepi) sungai dekat pintu surga dalam bangunan berkubah berwarna hijau. Rezeki mereka datang dari surga setiap pagi dan petang. (HR. Al Hakim dan Ahmad)
  • Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah (Al-Kahfi 31)
  • Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Al Hajj 63)
  • kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya (Ar Rahman 64)
  • Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah. (Ar Rahman 76)
  • Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. (Al Insan 21)
     Demikianlah hal-hal yang “mungkin” tidak pernah kita sadari sebagai seorang guru bahwa media pembelajaran juga perlu mendapatkan perhatian tentang bahaya dan kegunaannya, bukan hanya ingin terlihat keren dan canggih tapi tidak menyadari alasan penggunaannya.

referensi :
http://atom-studios.blogspot.com/2012/02/spidol-lebih-berbahaya-daripada-kapur.html#ixzz1rSHB8OAF
http://khalifahsains.blogspot.com/2011/09/warna-hijau-warna-islam-warna.html
Martin Mak. How Colors Can Improve Your Mood, Concentration And Memory. http://EzineArticles.com/718003

Penulis : Esti W